1. Pelajari latar belakang teman satu
angkatan. Bapak dan ibunya kerja sebagai apa misalnya. Apakah ada yang menjadi
dokter, mengelola klinik, rumah sakit atau apotik? Atau mungkin ada yang punya
toko buku atau pengelola perpustakaan? Oh mungkin ada yang bekerja di bengkel?
Pelajari semua dan cari informasi sebanyak mungkin? Lha untuk apa? Hush diam
dulu, ikuti kiat kedua ;)
2. Ok sekarang pilih, cari teman yang bisa
diajak kompromi, yang cukup dekat atau bahkan sahabat, dan punya semangat sama
untuk terjun bebas memulai berbisnis. Anggap kita pilih yang kebetulan bapaknya
punya atau mengelola apotik. Lho terus mau digimanain tuh?
3. Cari buku di toko buku, ada nggak buku
tentang belajar bahasa pemrograman yang menggunakan contoh membangun aplikasi
atau sistem informasi manajemen (SIM) untuk apotik? Cari buku sampai yang
terselip di rak-rak toko buku. Kadang ada buku yang meskipun desain covernya
jelek, tapi studi kasusnya lengkap, bahkan source codenya dibagi. Nggak dapat
juga? Ok ayo cari yang open source saja, coba cek dari sf.net, saya yakin bisa
ditemukan. Lha kalau belum nemu juga? Coba Googling deh :)
4. Sekarang mulai oprek SIM untuk apotik tadi.
Mulai pelajari kodenya, oprek dan tambahkan fungsi-fungsi yang diperlukan.
Masih sederhana dulu nggak papa. Buka semua file image, baik gif, jpg, dan png.
Lakukan editing atau buat image baru yang unik dan khas. Intinya percantik
desainnya, ini enteng kan, apalagi anda jagoan manipulasi image dan foto (asal
jangan porno) :) Jangan lupa cek lisensinya supaya tidak melanggat, dan juga
beri credit ke pengembang asal kalau itu opensource. Nggak perlu risih untuk memasukkan
satu kalimat “Powered by …. ” atau “Engine by …” pada SIM Apotik yang kita
oprek tadi.
5. Eng-ing-eng … kita sudah punya produk
berupa software yang siap ditawarkan nih, meskipun sederhana dan engine-nya
ngambil dari contoh di buku atau opensource. Nah obrolkan dengan teman yang
kita pilih tadi, minta dia “merayu” bapaknya supaya mau pakai software SIM itu
di apotik milik beliau. Nggak perlu bayar kok, gratis, tinggal nyediakan PC
atau laptopnya saja, itupun nggak perlu canggih-canggih. Komputer tua saja toh
SIM kita juga belum banyak fiturnya.
6. Hore berhasil diimplementasikan! Berdua
dengan sahabat kita tadi, bantu pegawai apotik untuk entri data yaitu data
daftar obat yang disediakan oleh apotik. Jangan lupa buat spanduk kecil dan
brosur diatas komputer tadi, beri tulisan:”Apotik ini Dikelola dengan Sistem
Informasi Manajemen Apotik (SIMAPO) ver 1.0” ;)
7. Jangan puas sampai disitu, buat situs untuk
promosi, kalau nggak ada modal pakai saja blog gratisan dengan Wordpress.Com
atau Blogspot.Com. Ngeblog deh, ceritakan bagaimana SIMAPO itu dikembangkan.
Tulis juga pengantar tentang sistem informasi manajemen, tentang obat-obatan,
tentang apotik, tentang kenapa apotik harus memanfaatkan IT. Kalau perlu
manjakan pengunjung dengan daftar apotik seluruh Indonesia, data dari mana? Ya
cari dari YellowPage atau Googling yo :) Ops jadi kelupaan, jangan lupa beri
tulisan yang agak gede: “SIMAPO ver 1.0 Telah diimplementasikan di Salah Satu
Apotik di Kota Besar di Indonesia“.
8. Masih belum boleh puas :) Rayu teman lain
yang punya tetangga, kakek, nenek, bapak, ibu, paman atau saudaranya baik jauh
maupun dekat yang mengelola apotik. Minta supaya mau install, gratis, tapi
kalau mau bayar juga nggak nolak, Rp 500.000 deh, kalau ditawar Rp 50.000 ya
nggak masalah. Anggap saja ada ongkos naik angkot untuk install SIM-nya :) .
Jangan lupa update spanduk dan brosur, “Apotik Ini Dikelola dengan SIMAPO ver
1.0, Sistem Informasi Manajemen untuk Apotik yang telah Diimplementasikan di
Beberapa Kota Besar di Indonesia“.
9. Alhamdulillah sudah dapat dua customer coi!
Meskipun masih gratisan, tapi lumayan untuk nambahi Portfolio :) Mulai
oprek-oprek lagi aplikasi Apotik kita, tambahkan fitur berdasarkan feedback
dari Apotik yang sudah menggunakan. Benahi lagi user interface, percantik lagi,
buat yang lebih segar dan unik, beri versi baru 1.1. Mulai tawarkan lagi, hanya
jangan lagi gratis, Rp 300.000 atau Rp 700.000 gitu deh, tapi kalau teman
sendiri yang minta asal ada ongkos jalan juga OK :) Mudah-mudahan bisa terus berkembang,
atau dalam 1-2 tahun jangan-jangan sudah mulai bisa ikutan tender Departemen
Kesehatan dengan pagu Rp 100 juta tuh untuk SIM Apotik … hehehe
10. Kalau sudah matang dengan satu produk,
terus perbaiki produk itu sampai lengkap fiturnya. Dan kalau tertarik untuk
mengembangkan produk lain, mulai lagi dari tahap pertama, cari teman lagi yang
bapaknya punya bengkel, pengelola perpustakaan, punya toko buku, dsb. Lha siapa
tahu bisa bikinkan aplikasi untuk bengkel, perpustakaan atau toko buku. :)
Nggak terasa, setelah melewati tahapan ke 10, dua mahasiswa lugu kita telah menjelma menjadi dua orang entrepreneur :) Di saat teman-teman yang lain masih pontang-panting membawa surat lamaran pekerjaan, kedua mahasiswa ini ketika lulus sudah bisa mandiri, punya produk yang mapan, yang siap dijual dan ditawarkan ke berbagai institusi atau perusahaan. Ternyata masuk universitas tidak sia-sia lho, ilmu yang dipelajari di kampus alhamdulilah bisa digunakan untuk kehidupan kita, bahkan bisa membuka lapangan kerja baru :-)
Nggak terasa, setelah melewati tahapan ke 10, dua mahasiswa lugu kita telah menjelma menjadi dua orang entrepreneur :) Di saat teman-teman yang lain masih pontang-panting membawa surat lamaran pekerjaan, kedua mahasiswa ini ketika lulus sudah bisa mandiri, punya produk yang mapan, yang siap dijual dan ditawarkan ke berbagai institusi atau perusahaan. Ternyata masuk universitas tidak sia-sia lho, ilmu yang dipelajari di kampus alhamdulilah bisa digunakan untuk kehidupan kita, bahkan bisa membuka lapangan kerja baru :-)